Seberapa Penting Belajar Bahasa Inggris Bagi Pembelajar Dewasa (Adult Learner)
Penyusun: Kartika Budi Utami
Di Indonesia Bahasa Inggris merupakan bahasa kedua (second language), sedangkan secara umum Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional. Memiliki kemampuan berbahasa inggris sangat diperlukan agar sumber daya manusia kita tidak tertinggal oleh bangsa lain. Apalagi dengan keadaan sekarang yang serba modern dan teknologi yang semakin maju, tingkat kemampuan sumber daya manusiapun juga harus setara. Namun, bukan berarti dengan mempelajari bahasa asing kita melupakan bahasa tanah air kita sendiri. Sebaliknya, merupakan salah satu tuntutan penting yang harus dijadikan acuan agar dapat lebih bersemangat untuk mempelajarinya. tulisan ini, saya tulis, untuk memberikan motivasi kepada pembaca (kalangan umum), juga untuk melaksanakan tugas saya di tempat saya bekerja, sehingga optimalisasi pengembangan fungsi unit bahasa (di tempat saya bekerja)dapat berjalan dengan efektif, yang pada akhirnya mampu memfasilitasi pengunjung/pengguna untuk meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan bahasa, salah satunya yaitu bahasa inggris.
Hasil Penelitian dari Para Ilmuwan
Sebagian besar peserta/pengunjung/user di tempat saya bekerja merupakan orang dewasa, dari segi usia, rata-rata berumur di atas 30 tahun. Sehingga memiliki kecenderungan akan mengalami beberapa hambatan untuk mempelajari bahasa asing (seperti bahasa inggris), hal ini cukup beralasan karena belajar di usia yang bukan lagi anak-anak akan lebih sulit untuk menyerap semua materi yang dipelajari. Namun, bukan berarti orang dewasa tersebut tidak mampu menguasai bahasa kedua (misal: bahasa inggris). Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Eric H. Lenneberg (yang dipublikasikan oleh Andry Kurniawan, 2005) mengemukakan bahwa orang dewasa dengan inteligensia rata-ratapun mampu mempelajari bahasa kedua selewat usia 20 tahun. Bahkan ada yang mampu belajar berkomunikasi bahasa asing pada usia 40 tahun.
Hasil penelitian Scover yang dipublikasikan oleh Andry Kurniawan (2005) tentang pengaruh faktor usia terhadap penguasaan aspek tertentu dalam bahasa asing menunjukkan bahwa kemampuan untuk menguasai aksen bahasa asing berakhir sekitar usia 10 tahun, sedangkan penguasaan kosakata dan sintaksis tidak mengenal batasan usia. Lebih lanjut, Eric H. Lenneberg (1964) dalam Anonim (UPI-diakses 21 Mei 2012) menyatakan periode penting pemrolehan bahasa pada usia 3-5 tahun, sehingga jika proses pembelajarannya ditekankan pada aspek pelafalan, maka anak-anak akan lebih memungkinkan untuk beraksen seperti penutur asli (native speaker) dibandingkan dengan orang dewasa.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan bahasa asing tidaklah terbatas pada usia, perbedaannya (antara anak-anak dan dewasa) hanya terletak pada kemampuan penguasaan aksen bahasa asing tersebut.
Berikut ini merupakan beberapa faktor penghambat yang sering menyebabkan seseorang ragu bahkan takut untuk bertutur dalam bahasa inggris. Data ini diperoleh penyusun dengan menyimpulkan beberapa hasil temuan yang diperoleh para pakar bahasa, yang ditulis dan dipublikasikan oleh Condro Antoni, 2008:
1. Pada umumnya pembelajar dewasa fokus pada language learning, ini menyebabkan mereka menjadi tidak leluasa untuk belajar bahasa Inggris. Sepanjang proses pembelajaran, mereka tidak terlepas dari beban kebenaran tatabahasa (grammatical correctness).
2. Pembelajar Bahasa Inggris dewasa pada batasan-batasan tertentu, bisa memahami orang lain yang berbicara bahasa Inggris, tapi ketika diminta merespon, mereka mengalami kesulitan. Persoalannya bukan karena mereka tidak tahu jawabannya, tapi mereka takut salah dalam meresponnya.
Sebelum melanjutkan, ada pertanyaan yang harus anda jawab (anda cukup menjawab dalam hati saja), apakah anda setuju dengan pendapat saya tentang faktor penghambat tersebut?, jika setuju berarti anda masih punya kemauan untuk belajar berbahasa inggris, maka lanjutkan aktivitas membaca anda sampai artikel ini selesai...
Tips and Trick
Dengan mengetahui beberapa faktor penghambat bagi pembelajar dewasa dalam berbahasa inggris, maka penyusun menawarkan solusi dan strategi bagi pembaca yang memiliki kemauan untuk dapat berbahasa inggris, diantaranya:
• First, Kondisikan diri anda untuk bebas dari beban berbuat salah ketika mencoba untuk berbahasa Inggris.
• Second, Tanamkan kepercayaan diri dan keyakinan bahwa belajar bahasa inggris jangan hanya terfokus pada pembelajaran tata bahasa dan kosakata, atau bagaimana cara mengerjakan tes dan ujian.
• Third, Perhatikan bahwa yang menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang dalam belajar bahasa Inggris, tidak hanya ditentukan dari kemampuan berbicara dan menggunakan kosakata bahasa Inggris saja. Namun, kesuksesan dalam belajar bahasa inggris juga dilihat dari kemampuan berbahasa Inggris secara tepat, alami dan percaya diri.
Penggunaan Bahasa Inggris Secara Profesional
Bahasa ingrris digunakan pada beberapa bidang profesi, berikut ini saya sajikan 2 contoh penggunaan bahasa inggris di bidang profesi penyuluh (pertanin & peternakan) dan para akademisi/dosen.
• Bagi Para Penyuluh
Bahasa inggris digunakan hampir pada semua bidang profesi, tidak terkecuali oleh dosen dan penyuluh pertanian. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor: PER/02/MENPAN/2/2008, tentang jabatan fungsional penyuluh pertanian dan angka kreditnya, pada pasal 6 ayat 6, bahwa pengembangan profesi penyuluh pertanian meliputi;
a. Pembuatan karya tulis ilmiah di bidang pertanian.
b. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang pertanian.
c. Pemberian konsultasi di bidang pertanian yang bersifat konsep kepada institusi dan/atau perorangan.
Dalam hal ini, sangat penting bagi seorang penyuluh untuk dapat memiliki keterampilan dalam menerjemahkan atau menyadur buku dan bahan-bahan lain di bidang pertanian, yang berbahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia, sehingga dapat mendukung pengembangan profesinya.
• Bagi Para Akademisi
Bagi tenaga pendidik/dosen, seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999, tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Pada BAB III pasal 4 tentang unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit teridiri dari unsur utama dan unsur penunjang. Salah satu kegiatan dari unsur utama yaitu tri dharma perguruan tinggi dengan melaksanakan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah, karya teknologi, karya seni monumental/seni pertunjukan dan karya sastra, meliputi :
1) menghasilkan karya penelitian;
2) menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;
3) mengedit/menyunting karya ilmiah;
4) membuat rancangan dan karya teknologi;
5) membuat rancangan karya seni.
Beberapa informasi yang saya peroleh, dapat menjadi bukti nyata bahwa saat ini bahasa inggris sudah menjadi sebuah kebutuhan, terutama di kalangan akademisi;
1. Jurnal ilmiah yang bersirkulasi di antara universitas elit dunia tercetak dalam bahasa Inggris.
2. Bahan referensi yang tersedia di universitas-universitas di Indonesiapun secara tidak langsung mengharuskan kita untuk membekali diri dengan pengetahuan bahasa Inggris.
3. Informasi yang tersedia saat ini mensyaratakan pengetahuan bahasa Inggris yang akan sangat membantu dalam menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Sebagai contoh: website populer di dunia internet lebih banyak menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar untuk artikel, di dalamnya disajikan pula dengan bahasa pengantar Inggris.
4. Buku-buku ilmiah banyak yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, karena untuk memperoleh pasar yang luas banyak penerbit yang menerbitkan bacaan dalam bahasa Inggris. Apabila ada bahan bacaan yang terbit dalam bahasa non-Inggris, maka terjemahan bahasa Inggrispun pasti langsung dibuat dan dipasarkan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan, bahwa keterampilan bahasa Inggris yang dimiliki oleh seorang akademisi akan sangat membantunya untuk memberikan akses pada hal-hal yang selama ini tidak ada di dalam bacaan-bacaan yang terbit di Indonesia, sehingga memudahkan para akademisi (misal:tenaga pendidik dan mahasiswa) untuk mengembangkan wawasan pengetahuannya dengan mengakses pengetahuan yang ada di luar Indonesia.
Sumber referensi:
Anonim. 2012. “repository.upi.edu/operator/upload/s_jep_0704697_chapter1.pdf”. diakses Tanggal 21 Mei 2012.
Anonim. Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999, tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
Anonim. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor: PER/02/MENPAN/2/2008, tentang jabatan fungsional penyuluh pertanian dan angka kreditnya.
Antoni, Condra. 2008.”Artikel : Belajar Bahasa Inggris di Usia Dewasa”. http://re-searchengines.com/condra1108.html. dipubikasikan Tanggal 13 November 2008. Diakses Bulan Oktober 2011.
Kurniawan, Andry. 2005.”Kapan Anak Belajar Bahasa Inggris”. http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg70711.html. dipublikasikan Tanggal 20 Maret 2005. Diakses Bulan Oktober 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar